Rebana, sebuah alat musik pukul yang begitu popular di lingkungan Pondok Pesantren manapun di Indonesia. Rebana sudah menjadi sebuah budaya islami, dan masih terjaga sampai sekarang.
Rebana berasal dari kata “Rabbana”, dalam bahasa arab, yang berarti “Tuhanku/Tuhan kami”, panggilan terhadap Tuhan, Allah SWT, hal ini mengacu pada syair-syair yang berisi doa, pujian, baik kepada Allah SWT maupun kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga seringkali rebana dijadikan sebagai media dakwah untuk mengajak, menyebarkan sekaligus memahamkan masyarakat tentang ajaran Agama Islam.
Rebna Al-Ihsan |
Seringkali grup rebana Al-Ihsan ini tampil dalam beragam kesempatan, misalnya dalam acara maulid al-barzanji, acara khitanan, aqiqah, pernikahan, acara-acara resmi, baik di Rembang sendiri maupun lintas kota.
Kang Fuadi, selaku pembina dari grup rebana Al-Ihsan ini, berharap agar seni rebana islami ini ke depan semakin berkembang, tidak hanya dalam hal kualitas teknik bermain para santri, variasi syair dan ketukan nya, peralatan yang dipakai semakin lengkap, namun juga bisa dijadikan “senjata”untuk terus mempertahankan seni budaya islami, yang semakin ke sini semakin berat tantangannya, di tengah budaya pop, barat, korea, yang terus berkembang pesat di masyarakat.
0 komentar to "Kesenian Hadrah, Rebana Al-Ihsan"
Cari
Terpopuler
Arsip
-
▼
2017
(13)
-
▼
Jun 2017
(12)
- Berbagai Prestasi Membanggakan Santri Ponpes Nur I...
- Kegiatan Rutin Pembacaan Maulid Al-Barzanji oleh S...
- Kesenian Hadrah, Rebana Al-Ihsan
- SK Kemenkumham
- Piagam Izin Operasional
- Santri Pondok Pesantren Nur Ihsan rutin Mengaji Ki...
- Uwais Al-Qarni, Pemuda Istimewa Penyayang Ibunda
- Struktur Organisasi
- Arti Lambang
- Visi dan Misi
- Kontak
- Sejarah
-
▼
Jun 2017
(12)
Posting Komentar