Sumur Awang-Awang, Zam Zam Kecil di Ponpes Nur Ihsan

Kiai Muhammad Ibrahim al-Majid bersama Anggota DPR Pusat di Sumur Awang-Awang


Salah satu keajaiban di Pondok Pesantren Nur Ihsan menurut saya. Di tengah kondisi geografis desa Pranti, kec. Sulang, Rembang yang notabene sangat sulit sumber airnya, keberadaan “Sumur Awang-Awang” mengingatkan penulis akan Sumur Air Zam-Zam di Makkah sana. Bagaimana tidak, beberapa tahun yang lalu ketika penulis masih ikut serta mondok di Pesantren Nur Ihsan ini, salah satu kendala yang seringkali dikeluhkan oleh santri, maupun masyarakat sekitar pada umumnya, adalah sulitnya mendapatkan air, baik untuk mandi, memasak, dan kebutuhan hidup lainnya. Bahkan kalau perlu saat musim kemarau, masyarakat harus rela antri untuk mendapatkan bantuan air dari Dinas terkait.
Sedikit review atas Sumur Air Zam-Zam, sumur ini “muncul” ketika Siti Hajar (istri Nabi Ibrahim), sedang sibuk mencari air untuk putranya Ismail, berlarian dari bukit Shafa ke Marwa, sampai tujuh kali, gerakan lari-lari kecil inilah yang kemudian disebut Sa’i, salah satu ibadah yang wajib dikerjakan pada waktu Haji. Berawal dari perintah Allah kepada Nabi Ibrahim, untuk menempatkan Siti Hajar dan putranya di Negeri antah-berantah (saat itu Makkah belum dikenal seperti sekarang, masih padang pasir, tandus), dengan penuh keimanan yang kuat, percaya bahwa perintah Allah pasti merupakan yang terbaik untuk mereka, maka Siti Hajar dan Ismail ditinggal di tempat itu. Kemudian atas izin Allah, atas anugerah dan kasih sayang Allah, muncullah mata air dari hentakan kaki Ismail, dan jadilah sebuah sumur yang diberi nama “Zam-Zam”, yang kemudian hari, sampai sekarang sumur ini tidak pernah habis airnya. Bahkan setiap Jamaah Haji yang pulang dari Makkah pasti membawa “oleh-oleh” berupa Air Zam-Zam.
Begitu pula dengan Sumur Awang-Awang, penulis berharap semoga sumur ini layaknya sumur Zam-Zam, yang tak lekang waktu, akan terus mengalir airnya, memberikan manfaat untuk para santri dan masyarakat pada umumnya, menjadi saksi perjuangan Yai Ibrahim al-Majid (kebetulan nama beliau Ibrahim seperti Nabi Ibrahim) beserta santri-santrinya, untuk meninggikan kalimat La Ilaha Illa Allah, untuk kebesaran Agama Islam, dan untuk terjaganya ajaran Allah dan Rasul-Nya.
Aamiin…








Read more


Pengajian Akbar di Pondok Pesantren Nur Ihsan

KH. Taj Yasin Maemoen

Camat Desa Sulang, Rembang
Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz

Pengajian Akbar di Ponpes Nur Ihsan

Panitia pengajian bersama KH. Taj Yasin Maemoen dan H. Abdul Hafidz

Read more


Para Santri Ponpes Nur Ihsan yang Semangat dan Kreatif

Seperti yang kita ketahui dari beberapa artikel tentang Pondok Pesantren Nur Ihsan tentang kegiatan maupun prestasi para santrinya, berikut beberapa foto yang dpat kita lihat yang berhubungan dengan kegiatan para santri Nur Ihsan.

Grup Rebana
Selain aktif di pondok pesantren, grup rebana dari Ponpes Nur Ihsan juga terlibat dan sering diundang untuk tampil di beberapa daerah.
Grup Rebana Nur Ihsan sedang Manggung

Grup Rebana Nur Ihsan
Seni Kaligrafi
Selain terdapat grup rebana Nur Ihsan yang sudah tampil di beberapa daerah, di Pondok Pesantren Nur Ihsan juga terdapat kegiatan seni kaligrafi di bawah bimbingan Ustd Ali Fathoni. Ekstra seni kaligrafi ini diadakan setiap hari Minggu pukul 09.00 wib.
Belajar Seni Kaligrafi
Hasil Karya Kaligrafi Santri ponpes Nur Ihsan
Hasil Karya Kaligrafi Santri Ponpes Nur Ihsan

Hasil Karya Kaligrafi Santri Ponpes Nur Ihsan
Demikian beberapa kegiatan yang terdapat di Pondok Pesantren Nur Ihsan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.




Read more